Sekilas tentang Pemanasan Global

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ilmuwan, bumi mengalami kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 3mm per tahun. Di Indonesia sendiri terjadi kenaikan permukaan air laut di kawasan pesisir seperti Jakarta, Semarang, dan Demak. Menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, disebutkan bahwa para ahli telah memproyeksikan permukaan air laut akan naik 25 hingga 50 cm pada 2050 dan pada 2100 air laut akan menggenang sebagian besar kota pesisir di Indonesia. Kenaikan permukaan air laut ini disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global dapat meningkatkan suhu rata-rata bumi sehingga mengakibakan es di Kutub Utara mencair. Kondisi ini akan menggeser garis pantai dan menciutkan daratan, akibatnya banyak pulau-pulau kecil yang akan tenggelam. Bagaimana pemanasan global terjadi?

Pemanasan global (global warming) adalah kenaikan suhu rata-rata di bumi akibat peningkaan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi. Akibat pemanasan global, suhu di permukaan bumi menjadi meningkat 2-50 C. Kenaikan suhu tersebut disebabkan ulah manusia yang menyebabkan meningkatnya gas-gas rumah kaca yang menyelimuti atmosfer. Akibatnya, terjadilah efek rumah kaca (green house effect).

1. Efek Rumah Kaca

Pada dasarnya, efek rumah kaca diciptakan Tuhan untuk melindungi manusia. Tuhan menciptakan mekanisme tersebut sehingga menguntungkan bagi kehidupan manusia. apabila efek rumah kaca tidak diciptakan, bumi akan terasa dingin dengan suhu mencapai -180C. Jadi, sebenarnya efek rumah kaca adalah hal alami yang terjadi di bumi.

Lalu, bagaimana efek rumah kaca menjadi berbahaya?

Efek rumah kaca menjadi berbahaya jika konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat. Gas rumah kaca adalah gas yang timbul secara alami kaena proses kegiatan industri. Contoh gas rumah kaca adalah karbondioksida, metana, nitrogen oksikda dan kloro fluoro karbon. Apabila jumlah gas ini berlebih dan dilepas ke atmosfer hingga ketinggian lapisan troposfer, akan terbentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Lapisan ini yang akan memerangkap cahaya matahari yang dipantulkan permukaan bumi, sehingga tidak bisa keluar dan menyebabkan suhu di permukaan bumi makin tinggi.

Pada situasi pendemi saat ini, disebutkan dalam berita, jika terjadi penurunan tingkat polusi udara di sebagian besar kota-kota besar di dunia. Laporan lain menyebutkan juga adanya penuruna suhu permukaan bumi karena menurunnya aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Kamu juga bisa mengecek tingkat polusi udara di kota-kota besar maupun kota tempat tinggalmu lewat laman http://www.airvisual.com lalu masukkan nama kota yang kamu inginkan. Maka kamu akan mendapatkan informasi kondisi udara di kota tersebut. Jadi, saat ini bagaimana tingka polusi udara di Indonesia?

2. Aktivitas yang Menghasilkan Adanya Gas Rumah Kaca

Ada beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan gas rumah kaca. Simak uraian berikut ini.

a. Transportasi

Sektor transportasi berkontribusi besar pada pemanasan global. Sarana transportasi mengunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi yang dapat menyuplai terjadinya pencemaran udara dan penghasil gas rumah kaca. Udara yang dihasilkan dari gas buang transportasi seperti karbonmoniksida, nitrogen oksida, belerang oksida, dan hidrokarbon. Gas-gas tersebut jika bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan gas rumah kaca.

b. Industri

Aktivitas industri banyak melibatkan penggunaan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar untuk kegiatan industri. Aktivitas industri yang melibatkan pemakaian bahan bakar fosil akan menaikan konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfer sehingga akan menambah emisi gas rumah kaca.

Aktivitas industri lain yang melibatkan senyawa CFC (chloro flouro carbon) seperti pada pendingin ruangan,freezer, cat semprot, dan hair spray juga berpotensi menimbulkan efek rumah kaca. Gas CFC tidak mudah terurai jika terlepas ke atmosfer. Apabila CFC dilepaskan ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon sehingga menimbukan lubang lapisan pada lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan yang melapisi bumi dan berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan matahari. Jika lapisan ozon rusak, maka sinar ultraviolet akan menerobos atmosfer bumi dan mencapai bumi sehingga dalam jangka panjang dapat memicu kanker kulit pada manusia.

c. Pembuangan Sampah

Sampah adalah masalah serius di rumah tangga maupun dunia. Berdasarkan asalnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup yang dapat membusuk, contohnya sisa makanan, dedaunan kering, dan sisa buah atau sayuran. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan nonbiologis dan sulit terurai sehingga perlu penanganan lebih lanjut. Contohnya adalah plastik, kaleng, kertas, dan kaca.

Pengolahan sampah organik dan anorganik yang tidak tepat dapat merugikan manusia dan lingkungannya. Selain sampah organik dan anorganik, ada pula jenis sampah B3 (bahan beracun dan berbahaya). Sampah B3 merupakan sampah yang berasal dari bahan yang beracun dan berbahaya seperti limbah rumah sakit, limbang pabrik dan limbah pertambangan. Untuk menambah wawasanmu tentang limbah B3, baca juga jurnal Limbah B3 oleh Fakhrurrazi, S.T dalam situs https://www1-media.acehprov.go.id/uploads/LIMBAH_B3.pdf. Jurnal tersebut membahas tentang karakteristik limbah B3 serta pengolahannya agar tidak memicu terjadinya pemanasan global.

Sementara itu, untuk menambah pengetahuanmu tentang pengelolaan sampah di berbagai negara, kalian juga bisa cek video berikut.
atau video berikut ini
 
Setelah cek video tersebut, catat informasi penting yang terdapat dalam video pada buku catatanmu. Kamu juga bisa mengikuti cara-cara pada video itu untuk melakukan pengelolaan sampah.

d. Penebangan dan Pembakaran Hutan

Bagi manusia, hutan memiliki beragam manfaat, seperti sumber industri, pariwisata, bahkan sebagai sarana penelitian. Selain itu, hutan juga bermanfaat sebagai tempat hidup hewan, menyerap air hujan, dan menyerap karbondioksida. Tetapi pada tahun 2007, Indonesia tercatat sebagai negara yang mengalami kerusakan hutan tercepat di dunia.

Apabila kerusakan hutan yang disebabkan oleh penebangan dan pembakaran hutan terus menerus terjadi, maka akan memperparah pemanasan global. Ini disebabkan karena tidak ada lagi tanaman yang dapat menyerap gas Co2 sehingga menyebabkan pemanasan global.

e. Pertanian dan Peternakan

Pertanian dan peternakan juga memengaruhi terjadinya pemanasan global. Para pertanian, pembusukan anaerob dalam tanah melepas gas metana. Adapaun ketika panen terjadi pembusukan pada daun, batang serta bagian lainnya yang menghasilkan gas metana lebih tinggi dibanding sebelum ditanam. Selain itu, pupuk dengan kandungan nitrogen yang sering digunakan dalam pertanian juga memiliki kandungan gas metana. Pada sektor peternakan emisi metana dan karbon juga tidak dapat terhindarkan.

3. Kesepakatan Dunia Membahas Pemanasan Global

Pemanasan global menjadi permasalahan penting bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini. Hal itu disebabkan pemanasan global dianggap sangat meresahkan bagi manusia baik kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Oleh karena itu, dibutukan beberapa kesepakatan demi kebaikan semua manusia. Berikut ini beberapa kesepakatan yang dihasilkan berbagai pihak terkait pemanasan global.

a. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

IPCC merupakan suatu organisasi dunia yang terdiri dari pada ilmuwan di seluruh dunia. IPCC juga disebut sebagai Dewan Iklim PBB. IPCC adalah badan internasional terkemuka yang terdiri dari 195 anggota negara dunia serta ribuan ilmuwan pakar internasional dengan tugas menganalisis perubahan iklim di bumi dan menyarankan tindakan penanggulangan. IPCC bertugas untuk mengevaluasi risiko terjadinya perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

b. Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah persetujuan negara-negara perindustrian untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990. Tujuannya untuk mengurangi rata-rata emisi dari gas rumah kaca yaitu karbon dioksida, metana, nitrous oxide, sulfur heksaflorida, HFC, dan PFC. Target nasional berkisar pengurangan 6% untuk Uni eropa, 7% untuk Amerika Serikat, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia, dan 10% untuk Islandia.

c. Asia-Pasific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

APPCDC diresmikan pada Januari 2006 di Sydney, Australia, merupakan organisasi yang terdiri dari enam negara yang mempunya tingkat pencemaran emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat, Australia, Jepang, China, Korea Selatan dan India. Program mereka adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai penyokong Protokol Kyoto. APPCDC juga bekerjasama dengan pihak swasta dalam mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim dunia dengan cara mengembangkan teknologi baru yang dapat mengurangi efek gas rumah kaca.

d. Kesepakatan Perubahan Iklim Paris/Conference of Parties (COP)

Kenferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB atau COP di Paris menghasilkan kesepakatan Paris sebagai pengganti Protokol Kyoto untuk memerangi dampak perubahan iklim.

Kesepakatan Paris merupakan kesepakatan internasional mengikat sebagai komitmen bersama dunia untuk melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca yang diberlakukan pasca 2020. Pada KTT ini disebutkan bahwa negara-negara di dunia berkomitmen menjaga ambang batas kenaikan suhu bumi di bawah 20C dan berupaya menekan hingga 1,50C.

Sumber tulisan :  Chasanah, Risdiyani, dkk. 2019. Fisika untuk SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Penerbit Intan Pariwara

Informasi mengenai pemanasan global dan penyebabnya serta berbagai penelitian lainnya bisa juga kalian temukan dalam banyak artikel dan tulisan lainnya. Gunakan kata kunci pemanasan global, global warming, efek rumah kaca, ataupun green house effect. Untuk pekan ini tidak ada tugas. Kalian hanya perlu menuliskan nama dan kelas kalian di kolom komentar di bawah tulisan ini sebagai absen karena sudah membaca artikel ini.

Dan mengingatkan kembali, bagi yang belum mengumpulkan tugas dua pekan yang lalu, hari ini hari terakhir pengumpulan tugas. Kirim tugasnya ke nomer bu Bening.

Selamat bersenang-senang.




17 komentar: